Tentunya di masa kini,
hampir tidak ada orang yang tidak kenal dengan mie instan, masakan yang praktis
dan mudah di hidangkan saat lapar mendera.
Begitu pula dengan saya, saya teringat masa-masa saya dulu menjadi anak
kost, yang hampir tiap pagi sarapan mie instan.
Sesekali saya melihat ke
arah kompor dengan api yang menyala, dan melihat air yang mendidih dan mie
rebus di dalam panci masak tersebut. Mie
instant tersebut dimasukan di dalam panci berisi air mendidih dan akhirnya
setelah beberapa menit mie yang tadinya keras menjadi lembut setelah matang.
Saya jadi sedikit teringat
kebenaran Firman Tuhan yang baru saja saya baca beberapa hari yang lalu.
Pada saat hari Pentakosta,
Allah menurunkan roh kudus kepada para rasul dalam bentuk lidah – lidah api
yang menyala dan menghinggapi para rasul sehingga mereka semua menjadi
kepenuhan roh kudus dan berkata – kata dalam bahasa yang baru, dan para rasul
bahkan mendapatkan suatu kekuatan dan keberanian baru dari roh kudus tersebut.
Mengapa Allah menggambarkan
roh kudus dengan api ?
Api biasa digunakan untuk
proses memasak, panas yang ditimbulkan
dapat mematangkan masakan. Masakan yang
matang tentu lebih sehat dan enak dibandingkan yang mentah.
Demikian pula halnya
dengan hidup kita, Allah mengirimkan begitu banyak percobaan
yang harus kita hadapi, namun bila kita
melalui semua itu bersama Allah, maka Allah akan mengirimkan roh kudusNya untuk
“mematangkan” pribadi kita, sehingga
kita bisa melalui segala percobaan itu dengan bijaksana.
Api juga digunakan untuk
proses pemurnian, biasanya para pekerja di toko emas menggunakan api
untuk mengetahui kadar emas, caranya dengan cara membakar emas tersebut.
Ketika Allah memberikan
percobaan kepada kita, sebenarnya Allah
juga menguji keimanan kita, Roh kudus
akan membantu kita dalam memurnikan iman kita melalui percobaan yang kita alami.
Percobaan akan menguji iman
kita, apakah iman kita seperti emas atau sekam.
Iman yang seperti sekam
akan habis tidak tersisa saat terbakar percobaan, namun milikilah iman seperti emas, yang
ketika terbakar oleh api menjadi semakin murni dan indah.
Kadang hidup seperti mie
instant, jika dimakan tanpa di rebus pastinya kurang enak dan bisa jadi malah
membuat sakit perut, namun bila direbus
tentu rasanya lebih enak dan menyehatkan.
Selamat menjalani hidup
yang matang bersama roh Kudus dari Allah. Amin
Tuhan Yesus memberkati kita
semua.
ANS
Comments