Kekuatiran adalah salah
satu hal yang selalu menjadi bagian hidup manusia. Seringkali entah secara
sadar atau tidak, kita merasa begitu kuatir tentang berbagai macam hal dalam
hidup kita. Begitu banyak hal yang
terjadi didunia ini yang membuat berbagai macam ketidakpastian dalam hidup,
sehingga seringkali kita dikejutkan dan ditakuti, sehingga kita menjadi kuatir.
Kalau mau jujur, mari kita
renungkan, setiap pagi saat kita bangun di pagi hari sudah begitu banyak
kekuatiran yang ada didalam pikiran kita, entah itu tentang pekerjaan,
keuangan, keluarga, dan berbagai macam kekuatiran yang ada dalam pikiran kita.
Kekuatiran adalah ketakutan
yang sebenarnya objek ketakutan itu sendiri sebenarnya tidak nampak, kekuatiran
adalah pergumulan dalam pikiran kita.
Salah satu bagian penting
dalam kehidupan manusia yang harus dijalani dan dihadapi adalah mengenai “mastery
of life” dan mengenai “mistery of
life”.
Mastery
of life
berbicara mengenai pengendalian hidup, penguasaan penuh hidup kita, dan lebih
lanjut lagi, mastery of life adalah tentang bagaimana menjadi master / ahli
dalam hidup.
Mastery of life adalah
bagian hidup manusia, yaitu merupakan hak dan bahkan kewajiban setiap manusia untuk
hidup dengan segenap kekuatan dan kemampuannya agar tercipta suatu hidup yang
berkualitas, hidup yang baik dan berkenan bagi Allah.
Sedangkan Mistery of life berbicara tentang
bagian hidup ini yang tidak dapat dimengerti oleh manusia, mistery of life
adalah bagian dan hak Allah dan manusia tidak berhak untuk ikut masuk dalam hal
ini.
Mistery
of life
merupakan rancangan Allah yang absolute
/ mutlak bagi hidup kita, yaitu mengenai kelahiran, kematian dan masa depan
manusia. Manusia tidak dapat memperediksi
akan lahir di keluarga mana ? siapa orang tuanya ? dan bagaimana kondisi
tubuhnya ?
Juga mengenai kematian,
manusia tidak dapat meprediksi kapan akan mati ? penyebab kematian dan juga
mengenai masa depan manusia.
Mistery
of life ada di tangan Allah Bapa.
Namun sangat disayangkan
kedua hal ini seringkali tidak dijalani manusia dengan benar. Seringkali mastery of life yang merupakan
bagian dari kewajiban manusia tidak dijalani dengan baik.
Kita masih seringkali hidup
dengan asal – asalan, tidak bertanggung jawab dan tidak dengan segenap
kemampuan kita. Dan kita menjadi orang
yang gagal dalam banyak hal, karena cara hidup kita yang salah, dan kemudian
kita menyalahkan Tuhan karena hidup kita yang gagal, dan berdalih bahwa Tuhan tidak memberikan nasib
yang kurang baik. Kita gagal menjadi
master dalam hidup kita, kita gagal dalam “mastery of life”.
Sebaliknya saat ini banyak
sekali manusia yang berusaha untuk mengetahui “mistery of life”. Begitu banyak tawaran dari dunia ini untuk
belajar megetahui masa depan, ramalan jodoh, ramalan karier dan ramalan masa
depan manusia.
Kita menjadi manusia yang
bodoh karena mempercayai hal – hal itu semua, kita mencoba mengetahui apa yang
menjadi hal absolute Allah atas hidup kita. Kita berusaha meramalkan apa yang
menjadi masa depan kita, dengan menggunakan garis tangan, rasi bintang dan shio.
Padahal, Allah dengan jelas
menyatakan bahwa rancangan hidup manusia ada di tangan Allah, Allah mengetahui
dengan jelas masa lalu, masa kini dan masa depan kita. Bahkan helai rambut kita
pun Allah mengetahuinya.
Seharusnya kita sebagai
“orang percaya” mempercayakan hidup kita dan masa depan kita di tangan
Allah, bukankah Allah sendiri dalam
pribadi Yesus Kristus berkata bahwa
rancangan Allah bukanlah rancangan yang mendatangkan celaka, namun mendatangkan
sukacita, damai dan pengharapan.
Yeremia
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan.
Sudah
selayaknyalah kita sebagai orang percaya, pengikut kristus, belajar setiap hari
untuk menanggalkan kekuatiran itu dan melakukan pembelajaran mengenai “mastery
of life” dan menjalani hidup dengan segenap kekuatan dan kemampuan kita,
menjalani hidup yang berkualitas dan menjadi “master of life” dari hidup kita
masing – masing.
Dan
sebaliknya, belajar menyerahkan “mistery of life” kepada Allah, dan mengijinkan
Allah berkarya atas masa depan kita menjadi apapun sekehendak Nya, bertumbuh dalam iman dan dengan iman kita
dapat berkata, masa depanku adalah milik Allah dan Allah akan menjadikan
semuanya indah pada waktunya.
Selamat
menjalani “mastery of life” dan “mistery of life” bersama Yesus Kristus.
Tuhan
Yesus memberkati kita semua, Amin
ANS
( from Ps.
Anthony Chang, Bethany Church, Surabaya )
Comments